MENGATASI keloid kini bukan hal yang mustahil lagi. Ada berbagai cara untuk menyamarkan keloid di kulit, mulai dari injeksi hingga laser. Anda tinggal pilih saja.
Kulit mulus tanpa cela tentu saja menjadi impian semua orang. Tak hanya kaum hawa, kaum adam pun akan merasa terganggu dengan kulit yang bermasalah, keloid misalnya. Hadirnya bekas luka yang menonjol ini tentu saja akan merusak estetika kulit Anda.
Keloid adalah tumbuhnya proliferasi pada jaringan fibrosa yang muncul di atas kulit yang mengalami cedera. Keloid bisa muncul di mana saja, khususnya di area yang pernah mengalami luka. Setelah luka sembuh, bukan jaringan parut yang muncul, namun yang muncul adalah bagian dari kulit yang sedikit menggelembung dan mengkilap. Kulit yang menggelembung dan berwarna lebih cokelat dari warna aslinya itulah yang dikenal sebagai keloid.
Dalam beberapa kasus, keloid bahkan bisa menjadi sangat besar dan tentu saja tidak sedap dipandang mata. Selain mengganggu secara estetika, keliod terkadang bisa menyebabkan rasa gatal yang terus menerus, dan terkadang muncul rasa nyeri ketika dipegang atau disentuh. Parahnya lagi, keloid kebanyakan pada wanita menyebabkan munculnya rasa tidak percaya diri.
"Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti mengapa seseorang bisa dengan mudah mengalami keloid, sementara yang lain tidak. Umumnya yang lebih rentan terkena keloid adalah orang-orang dengan kulit lebih gelap," kata Dokter Kecantikan dan Estetika dari Klinik Kecantikan Murad Where Skincare Meets Healthcare, Dr Evalona Manurung.
Lebih lanjut ditambahkan, keloid dapat tumbuh di mana saja. Namun, yang paling sering adalah di bagian dada, punggung, bahu, dan daun telinga. Jarang sekali keloid timbul di bagian wajah, kecuali pada bagian bawah kulit mulut. "Pada daun telinga, biasanya diakibatkan tindik telinga. Munculnya juga bisa di bagian depan atau belakang telinga. Biasanya keloid di daun telinga berbentuk seperti benjolan," sebutnya.
Seseorang yang mempunyai bakat atau pernah menderita keloid, menurut dokter yang biasa disapa dengan Eva itu, sebaiknya menghindari luka, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. "Bagi mereka yang berbakat keloid, menjauhi luka berarti menjauhi keloid," tutur dokter berkulit kuning langsat itu.
Secara kasatmata, jaring parut dengan keloid bisa dibedakan dengan sangat mudah. Hal itu bisa dilihat setelah mendapatkan sebuah luka. Karena setelah kulit terluka, proses penyembuhan akan meninggalkan jaringan parut. Jaringan parut ini selanjutnya akan membesar dan mengeras, namun tetap berada di atas bekas luka. Beberapa waktu kemudian jaringan parut akan mengecil dan menghilang. "Pengobatan dengan menggunakan steroid bisa mempercepat proses penyembuhan ini," tuturnya lagi.
Bertolak belakang dengan jaringan parut, keloid tumbuh beberapa waktu setelah luka sembuh dan membesar melebihi batas luka. "Kemungkinan untuk membesar melebihi batas luka inilah yang merupakan perbedaan utama keloid dengan jaringan parut biasa," katanya.
Umumnya, Eva menyebutkan, keloid muncul pada luka bekas operasi, namun bisa juga tumbuh setelah kulit mengalami peradangan lokal, luka bakar, tindik dan tato. Namun, berkat kemajuan teknologi kesehatan yang dipadukan dengan kecantikan, para penderita keloid sekarang sudah bisa bernapas dengan lega. Karena keloid yang mengganggu, bahkan membuat rasa tidak percaya diri, bisa dihilangkan dengan mudah.
"Banyak cara bisa dilakukan untuk menghilangkan keloid. Mulai dari melakukan injeksi atau penyuntikan di bagian kulit yang terkena. Keloid juga bisa dihilangkan dengan menggunakan laser," tutur Eva.
Ketidaknyamanan memiliki keloid ternyata juga dirasakan oleh salah satu karyawan swasta di Bekasi, Sri Wisnoe Wardhani. Menurutnya, keloid mulai dideritanya setelah mendapatkan luka di lengan. "Keloid, di mana pun letaknya, selalu membuat hilang rasa percaya diri. Proses penyembuhannya juga tidak bisa dalam waktu cepat," katanya ditemui ketika sedang melakukan pengobatan di Klinik Kecantikan Murad.
(Sumber: Koran SI/Koran SI/tty)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar